Bandar Togel - Asal Mula Kematian Manusia Pertama
Siklus kematian tak hanya dialami oleh manusia saja, semua makhluk yang bernyawa pun cepat atau lambat akan merasakan hal yang sama. Ajaran agama samawi (Yahudi, Kristen, Islam) juga menjelaskan tentang fenomena kematian ini, dimana kisah Adam dan Hawa setelah memakan buah terlarang dan diusir dari surga, menyebabkan mereka sampai dengan keturunannya bisa merasakan sakit, tua dan meninggal dunia.
Nah bagaimana jika dibandingkan dengan 12 asal mula kematian manusia pertama di bumi menurut kisah mitologi ini, yang menjelaskan tentang mitos-mitos penyebab mengapa manusia harus mati dan tidak dapat lagi hidup abadi selamanya di dunia. Sahabat kejadiananeh.com ayo kita kemon!
1. Kisah Dewa Sno-Nyosa dan Kucing yang Pelupa
Kita mulai dengan mitos kematian yang pertama dan sampai kini masih dipercaya sebagian besar masyarakat yang tinggal di Libea, Afrika Barat. Diceritakan dalam mitologi Liberia, proses hidup dan mati makhluk hidup termasuk manusia berkaitan erat dengan Dewa Sno-Nyosa, sang Penguasa langit dan bumi.
Setelah ia menciptakan dunia beserta isinya, Dewa Sno-Nyosa mengutus ke empat anaknya untuk tinggal di bumi. Dan sekian lama tinggal dibumi mereka pun melahirkan banyak keturunan yang dijuluki dengan nama ‘manusia’. Dan pada suatu saat sang ayah memberikan perintah agar mereka kembali ke surga.
Namun perintah itu mereka tolak dengan alasan mereka sudah sangat betah tinggal di bumi. Mendengar ucapan sang anak membuat Dewa Sno-Nyosa murka besar, ia lalu mencabut roh mereka dan membiarkan jasad mereka membusuk di Bumi.
Dan ia pun memberikan kutukan kepada keturunan mereka yakni umat manusia, bahwa hidup mereka tidak lagi abadi, dan bisa merasakan sakit, hingga mengalami kematian.
Takut membayangkan betapa seramnya penderitaan yang harus mereka terima. Membuat umat manusia di bumi mencoba untuk mencari obat penawarnya agar bisa hidup abadi lagi. Akhirnya mereka mendengar tentang tabib sakti yang memiliki obat keabadian.
Tapi, karena takut manusia yang diutus akan memanfaatkan obat itu untuk dirinya sendiri, maka mereka pun mengirim seekor kucing untuk mengambil obat tersebut. Kucing itu kemudian berhasil mendapatkannya, namun saat dalam perjalanan ia sempat beristirahat dan mandi di sungai. Ia pun meletakkan obat keabadian tersebut di dahan pohon.
Begitu selesai mandi, tak sengaja ia langsung pulang dan lupa membawa obat abadi tersebut. Dan sekembalinya ia pulang, umat manusia marah besar karena mengetahui ia lupa membawa obat abadi yang telah diberikan oleh Tabib Sakti.
Kucing itu akhirnya kembali mencari-cari obatnya namun tidak berhasil menemukan. Kemudian ia mencoba meminta lagi kepada sang tabib.
Seketika, Tabib tersebut memarahi si kucing dan mengatakan bahwa obat keabadian itu hanya ada satu-satunya di dunia. Inilah penyebab pertama kali kenapa roh manusia harus meninggalkan jasad tak bernyawa mereka di bumi alias matek. Dan mungkin, ini juga alasan kenapa kucing sampai sekarang tidak pernah menyukai air alias mandi hehehe.
2. Mitologi Aborigin, Kisah Manusia Pertama Purukapali
Suku Aborigin yang menempati Kepulauan Tiwi, Australia Utara meyakini bahwa asal mula kematian masih berkaitan dengan legenda manusia pertama di dunia yang bernama Purukapali.
Mitologi aborigin tersebut menceritakan tentang kehidupan keluarga Purukapali dengan tiga anak dan istrinya yang bernama Bima, serta Tapara sang adik kandung (kebetulan doi laki-laki).
Dikisahkan si Tapara yang udah kelamaan jomblo berkarat, pengen juga merasakan kimpoi seperti abangnya Purukapali (mungkin dikala itu gak ada wanita lain di dunia). Sampai ia nekat godain istri milik kakaknya sendiri. Ibarat gayung bersambut dan emang dasar istri durhaka, ketika Purukapali sedang sibuk mencangkul di sawah, istrinya juga ikut-ikutan sibuk dicangkul oleh Tapara.
Kejadian eng ing eng itu terus berulang setiap hari, sampai akhirnya kelakuan bejat mereka ketahuan oleh Purukapali. Saat itu Purukapali pulang kerumah dan mendapati bayinya si anak bungsu sekarat karena kelaparan (dalam versi lain diceritakan bayi tersebut mati terbakar matahari karena kelamaan dijemur dan lupa ngangkat), ia pun menanyakan kepada ke dua anaknya dimana Ibunya beserta sang Paman.
Mereka menjawab tidak tahu kemana, hanya berkata ibunya sering pergi meninggalkan mereka dan baru pulang menjelang sore. Merasa curiga akhirnya Purukapali mencoba mencari mereka ke luar rumah. Dan saat berjalan melewati lumbung padi, tiba-tiba Purukapali mendengar suara melenguh sapi, ’embek embekk’ yang sangat akrab di telinganya.
Astaga! ternyata sang istri sedang asyik bermain kuda-kudaan dengan adik kandungnya sendiri. Betapa murka Purukapali, tanpa tedeng aling-aling dengan penuh kemarahan ia memukuli Tapara sampai bengep, lalu ia kabur melarikan diri ke bulan (itulah sebabnya Either Way, kawah di bulan gompal seperti ada bekas luka).
Sedangkan Bima sang istri berubah menjadi burung dan pergi dari rumah sambil meratapi perbuatannya.
Ketika Purukapali kembali kerumah ia mendapati bayinya sudah meninggal, ia begitu histeris sambil menangis ia mengucapkan sebuah kutukan dahsyat bahwa semua manusia tidak akan pernah lagi hidup abadi dan semuanya akan mengalami kematian. Konon setelah kejadian tersebut Purukapali berjalan ke arah laut dan tidak pernah terlihat lagi.
3. Kotak Pandora dalam Mitologi Yunani
Mungkin kamu pernah mendengar tentang kotak Pandora, sebuah artefak (guci besar) dalam mitologi Yunani yang kisahnya terkenal lewat Hesiod’s Work and Days. Kotak ini dikatakan berisi tentang semua harapan dan kejahatan di dunia. Secara harfiah Pandora adalah pengggambaran seorang wanita pertama di bumi, ia diciptakan oleh Hephaestus sang dewa keterampilan.
Sejak kehadirannya para dewa dan dewi sangat menyukai Pandora dan mereka memberikan bermacam-macam hadiah, Dewi Athena memberikan pakaian, Appolo memberikan kemampuan bermain music, Hermes memberikan kemampuan berbicara dan Aphrodite memberikan kecantikan.
Skip skip skip ceritanya, pada suatu saat dikisahkan Prometheus sang Titan (ras dewa) mencuri api dari para dewa-dewa di Gunung Olympus, kemudian ia memberikan api tersebut kepada manusia agar hidup mereka sejahtera dan abadi. Mendengar perbuatan Prometheus, Dewa Zeus marah besar dan balas dendam dengan memberikan Epimetheus seorang istri tak lain adalah Pandora.
Meski sempat kakaknya tidak setuju karena merasa curiga, ada apakah gerangan Dewa Zeus tidak jadi marah kepada dia, malahan memberikan adiknya hadiah istri. Singkat kata adiknya menikah dengan Pandora, karena ia sangat mencintai dirinya. Namun dibalik kebaikan Zeus ada maksud terselubung, ia juga memberikan sebuah kotak (guci) Pandora sebagai hadiah.
Kotak itu sangat indah dan menggoda hati siapa saja untuk membukanya, namun Epimetheus merasakan ada yang tidak beres dengan kotak tersebut dan melarang mereka berdua untuk membukanya.
Dan apa yang ditakutkan Epimetheus terjadi, kotak itu dibuka oleh Pandora dan mengeluarkan segala hal buruk yang ada di dunia seperti kejahatan, kemarahan, dengki, nafsu , penyakit dan kematian. Hanya satu cahaya kebaikan saja yang masih tersisa yaitu ‘harapan’.
Sejak itulah manusia dibumi tidak ada lagi yang merasakan kebahagiaan, kesejahteraan dan umur abadi. Mereka harus merasakan kesedihan, tua, sakit dan akhirnya mati.
4. Pilihan Kehidupan dari Pisang dan Bulan, Mitologi Madagascar
Alkisah sepasang manusia pertama yang tinggal di kerajaan langit pernah ditanyakan oleh Raja Dewa tentang kematian apa yang mereka inginkan. Ia memberikan 2 pilihan kepada mereka, menjadi bulan atau pohon pisang. Tentu saja pertanyaan itu membuat kebingungan, dan mereka meminta arti dari masing-masing pilihan tersebut.
Raja Dewa menjelaskan jika memilih bulan mereka akan mati setiap tahun namun tubuhnya akan semakin terus mengecil dan melayang di angkasa. Hingga akhirnya kembali bulat penuh dan hidup lagi abadi.
Jika memilih Pohon Pisang hidup, mereka hanya hidup sekali saja di dunia, namun sebelum mereka mati mereka bisa menghasilkan banyak biji (keturunan) yang menghasilkan pisang-pisang baru. Begitupun dengan keturunan mereka nanti.
Pasangan manusia pertama itu akhirnya meminta kepada Raja Dewa agar diberikan waktu lama untuk berpikir, setiap hari mereka terus merenungi pilihan tersebut dan membandingkan mana kehidupan yang jauh lebih baik. Mereka membayangkan jika memilih bulan hidup mereka akan abadi selamanya, tidak pernah tua, sakit apalagi mengalami kematian.
Namun mereka berkata untuk apa kita hidup abadi selamanya, pasti sangat membosankan dan kesepian tanpa memiliki keturunan sama sekali. Akhirnya mereka memutuskan pohon pisang yang menghasilkan kehidupan baru dibandingkan dengan keabadian.
Hidup mereka dipenuhi cinta dan kebahagiaan bersama anak-anak mereka, sampai mereka memiliki banyak cucu dari keturunan mereka. Hingga akhirnya harus tua dan meninggal dunia. Semenjak itulah, semua manusia tak ada lagi yang hidup abadi, mereka pasti akan mengalami kematian. Namun sebelum itu, mereka bisa menciptakan kehidupan baru dari keturunan-keturunan mereka melalui proses kimpoi
5. Kebohongan Sang Penyebab Kematian, Mitologi Afrika Tengah
Kisah manusia yang pertama kali mati ini berasal dari suku tradisional yang hidup di tepi sungai Kivu, Afrika tengah. Menceritakan tentang Tuhan yang menciptakan umat manusia yang selalu merasakan hidup bahagia tanpa harus takut atas kematian, sakit meskipun menjadi tua. Tuhan selalu berusaha menyembunyikan rahasia itu dengan menghilangkan sumber penyebab kemusnahan manusia yang bernama ‘kematian’.
Akan tetapi pada suatu hari saat Tuhan sedang mengejar-ngejar si Kematian, ia menghampiri seorang wanita tua yang sedang duduk dekat perapian. Ia berkata ingin bersembunyi didalam roknya, dan akan mengabulkan satu permintaan untuknya. Akhirnya si wanita
tua itu mau menyembunyikan si kematian dan ketika Tuhan menghampirinya, dia bertanya apakah kamu melihat kematian lewat sini?
Wanita tua itu menjawab tidak ada siapapun yang lewat sedari tadi dia duduk. Tuhan yang tahu segalanya marah karena wanita tua itu sudah berani berbohong, ia pun mengutuk dirinya. Karena kamu menyembunyikan dirinya, biarlah kematian itu menimpa hidupmu dan kamu tak bisa lagi hidup abadi, ungkap Tuhan.
Kematian manusia kedua terjadi pada seorang gadis muda yang menyembunyikan kematian dalam perutnya. Sejak itulah Tuhan yang geram pada umat manusia karena suka berbohong, akhirnya memutuskan dengan membiarkan sang Kematian melakukan apapun yang dia mau. Itulah asal usul mengapa manusia harus mati dan rohnya pergi meninggalkan jasad dibumi dalam kisah mitologi Afrika.
6. Harapan Maui dan Dewi Hine-nui-te-po a
Dalam mitologi Maori, dikisahkan tentang Hine-nui-te-po adalah seorang Wanita pertama di kerajaan langit, Dewi malam, kematian serta sang penguasa neraka. Ayahnya sekaligus suami bernama Tane,
Dewa Agung pertama yang berjalan di bumi.
Dewa Agung pertama yang berjalan di bumi.
Awalnya hubungan itu dirahasiakan oleh Tane, namun sejak ia tahu bahwa sang suami adalah ayahnya sendiri ia sangat jijik dan kabur ke neraka meninggalkan Tane sambil menitipkan anak-anak mereka yang konon dipercaya sebagai manusia pertama di bumi.
Para generasi keturunan manusia pertama berusaha untuk mencari obat keabadian agar tidak bisa merasakan kematian. Menurut petunjuk kitab kuno, dikatakan satu-satunya cara memperoleh hidup abadi dengan membalikkan alur kelahiran yang terletak di Miss V Dewi Hine-nui-te-po, mereka diharuskan masuk ke miss V nya dan keluar dari mulutnya.
Utusan manusia pemberani ini bernama Maui, ia bersama teman-temannya mendatangi Neraka tempat singgasana di Dewi Kematian. Sebelum ia memulainya ia berkata kepada teman-temannya agar jangan pernah bersuara untuk tidak membangunkan sang dewi.
Kemudian Dewi Hine-nui-te-po yang sedang tidur dalam keadaan mengangkang, dimasukin Miss V nya oleh Maui dengan cara merubah dirinya terlebih dahulu menjadi cacing (versi lain mengatakan kadal).
Namun baru saja ia berusaha memasuki pintu Miss V, teman-temannya tidak sanggup untuk menahan tawa, dan tak sengaja mereka membangunkan sang Dewi dari tidurnya. Dengan spontan ia menutup rapat-rapat pahanya dan membuat tubuh Maui patah terbagi dua, ia pun tewas seketika. Inilah kisah tragis manusia yang kehilangan harapan untuk menghindari takdir kematian.
7. Dewa Alatangana dan Menantunya Dewa Sa
Bagi keyakinan penduduk asli Kono di Guinea. Asal usul dan penyebab kematian manusia berhubungan dengan proses kehidupan pertama kalinya. Jauh sebelum bumi diciptakan, ada Dewa bernama Sa yang tinggal dengan istri dan putri semata wayangnya di sebuah gurun lumpur hitam yang terhampar sangat luas.
Entah gimana ceritanya tiba-tiba aja nyambung, ada seorang Dewa lain bernama Alatangana melihat tempat tinggal mereka yang menurutnya sangat kumuh dan jorok. Ia pun mengutuk gurun lumpur tersebut menjadi keras bebatuan. Itulah kisah terciptanya bumi pertama kali.
Dewa Sa tidak merasa marah karena kutukan tersebut, justru ia senang dan menganggapnya baik. Ia pun mengundang Dewa Alatangana untuk singgah ke rumahnya. Dan ketika baru berkunjung tiba-tiba Dewa Alatangana langsung cinta lokasi dengan putri Dewa Sa, konon ia sangat cantik dan memiliki tubuh bahenol seperti duren montong. Ia pun membuat berbagai macam alasan agar bisa menginap di rumah Dewa Sa.
Singkat cerita mereka saling jatuh cinta, sayangnya Dewa Sa tidak merestui hubungan mereka. Keduanya pun akhirnya memutuskan kawin sambil berlari, maaf maksudnya kawin lari. Hingga mereka mempunyai 14 anak, tiga anak laki-laki berkulit hitam dan empat perempuan berkulit putih, sisanya warna lain (diceritakan anak-anak mereka adalah segala jenis ras pertama manusia di muka bumi).
Dikemudian hari Dewa Alatangana merasa bersalah karena telah membawa kabur putrinya. Ia pun mencoba meluluhkan hati sang mertua, namun ia tidak berani mendatangi langsung takut dibunuh oleh Dewa Sa. Akhirnya ia mengirim 2 ekor burung kepada Dewa Sa.
Dan ketika sampai disana mereka mengeluarkan nyanyian merdu sambil diiringi sinar fajar. Melihat keindahan tersebut hati Dewa Sa seketika luluh, ia pun menanyakan siapa majikannya dan kalau boleh ingin memelihara mereka.
Skip skip skip ceritanya, ternyata Dewa Sa tahu itu adalah burung kepunyaan sang menantu durhaka. Dan berhubung udah kebelet pengen memiliki burung ajaib tersebut, ia pun mengabulkan permintaan maaf mereka dan menerima sebagai menantunya tapi dengan syarat keturunan mereka sebagai generasi pertama manusia harus mengalami kematian dan tak ada satupun yang dapat hidup kekal abadi.
8. Roh hewan versus bulan
Orang-orang suku asli Aborigin di Australia juga memiliki versi cerita berbeda tentang asal muasal kehidupan dan kematian. Dikisahkan bahwa para roh (arwah) hewan adalah yang menciptakan bumi dan bukanlah manusia. Singkat cerita, Bulan memberitahu seekor ikan Red Parrot agar mau menjadi dirinya yang bisa dilahirkan kembali setiap bulan.
Namun para roh hewan ini menginginkan kematian permanen, yang juga berlaku untuk kaum manusia dan tumbuh-tumbuhan.
Versi lainnya bercerita Bulan berselisih dengan Wallaby dan berdikusi air kencing siapakah yang akan diminum oleh para istri dari kaum manusia. Mereka ternyata memilih air kencing Wallaby sehingga bisa meninggal dunia. Coba seandainya mereka memilih air kencing bulan, mereka akan tetap hidup kembali dengan cara reinkarnasi atau dilahirkan kembali ke dunia.
9. Dewa Pencipta dan Anjing yang Tertidur
Penduduk pribumi Luba di Afrika Tengah sangat mempercayai ajaran nenek moyang mereka bahwa Dewa Pencipta alam semesta termasuk Bumi, Bulan dan Matahari bernama Kalumba. Konon pada suatu hari Dewa Kalumba mengikat unsur hidup dan mati pada satu tiang kayu dan tiba-tiba mereka melarikan diri.
Sang Dewa kemudian mengutus Anjing dan Kambing untuk menangkap mereka agar tidak menyebabkan kepunahan umat manusia, terutama si unsur mati.
Setelah berhasil menangkap, mereka berdua pun menjaga Hidup dan Mati agar tak melarikan diri lagi.
Tapi konyolnya si anjing ketika waktunya berjaga ia malah tidur, dan membuat si Mati berhasil kabur. Sejak itulah si Mati selalu meneror umat manusia dan tak ada lagi yang hidup abadi karena nyawanya sudah diambil oleh si Mati.
10. Kisah Hewan Hyena memotong Tali jalan ke Surga
Lain cerita dengan Dongeng masyarakat Nuer yang tinggal di perbatasan Sudan Selatan dengan Ethiopia. Agama mereka sendiri meyakini Dewa Kwoth sebagai Tuhan yang berada di Surga.
Dikisahkan bahwa Dewa Kwoth mengamuk karena mengetahui makhluk ciptaannya manusia, ada yang melakukan hubungan terlarang yakni perkawinan sedarah antara Ibu dan anak kandungnya sendiri.
Dikisahkan bahwa Dewa Kwoth mengamuk karena mengetahui makhluk ciptaannya manusia, ada yang melakukan hubungan terlarang yakni perkawinan sedarah antara Ibu dan anak kandungnya sendiri.
Sebagai hukuman, Dewa Kwoth mengutuk semua manusia di bumi akan mengalami tua alias bertambah umur kemudian sakit dan mati. Namun ia memberikan gantinya dengan seutas tali yang menghubungkan surga dengan bumi. Jika umat manusia sudah bertambah tua, mereka bisa menggunakan tali tersebut untuk bertemu dirinya agar dirubah kembali menjadi muda.
Skip skip skip ceritanya, pada suatu hari ada seekor hewan Hyne nakal menaiki tali tersebut dan berhasil mencapai surga. Hal ini diketahui oleh Dewa Kwoth dan ia melarang Hyena untuk pulang kembali ke bumi.
Mungkin karena tidak betah, Hyena secara diam-diam pulang ke bumi dan ia merasa takut para pengawal Dewa Kwoth akan mencari dirinya. Hingga ia memutuskan untuk memotong tali tersebut. Dari sinilah tidak ada lagi umat manusia yang pernah pergi ke surga, dan merekapun harus mengalami penuaan sampai meninggal dunia.
11. Dewa Coyote yang Menutup Pintu Keabadian, Mitologi Kuno Amerika
Menurut suku pribumi Amerika Caddo, Texas Timur. Siklus kematian datang ke bumi akibat ulah dari Dewa Coyote (Anjing Hutan asli Amerika Kerabat Serigala). Cerita bermula sejak manusia diciptakan pertama kalinya dan jumlah mereka yang beranak pinak menyebabkan ledakan populasi sehingga bumi semakin sempit.
Fenomena tersebut membuat para Dewa di langit mengadakan sidang purna istimewa untuk membahas permasalahan tersebut. Dewa Coyote yang juga hadir dalam rapat tersebut memberikan solusinya yakni dengan menghadirkan kematian dari wabah penyakit, maut, bencana, dan mengalami umur tua. Hal ini juga berlaku untuk makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan.
Para Dewa menyetujui saran dari Dewa Coyote namun mereka menambahkan bahwa semua makhluk hidup bisa bereinkarnasi (lahir kembali) setelah meninggal dunia dengan cara roh mereka melewati pondok kehidupan (gubuk). Anehnya, diam-diam Dewa Coyote tidak menyukai ide itu ia pun membuat rencana jahat.
Kemudian setelah generasi pertama makhluk hidup meninggal, roh mereka pun berjalan untuk mendatangi pondok kehidupan tersebut. Sudah dapat ditebak, tiba-tiba Dewa Coyote datang menghalangi mereka masuk pintu pondok. Roh mereka pun takut dan kembali ke bumi hingga tidak bisa mengalami reinkarnasi dan harus mati permanen alias selama-lamanya.
Mengetahui perbuatan Coyote, para dewa di langit marah dan mereka mencari-cari ingin membunuh dirinya, namun ia sudah bersembunyi tanpa diketahui rimbanya. Dan pada suatu hari Coyote mendengar anaknya mati digigit ular, anak ini setengah dewa karena Coyote mengambil istri dari kaum manusia.
Ia pun dengan menangis membawa jasad anaknya tersebut kepada para dewa-dewa agar mau menghidupkan kembali nyawanya. Mereka pun berkata, ingatlah Coyote semua ide kematian makhluk hidup ini berasal dari saranmu. Dan kita tidak bisa mencabut perjanjian kehidupan tersebut. Coyote yang mendengar penjelasan ini hanya bisa pasrah sambil meratapi jasad anaknya.
12. Kebencian Sang Ibu kepada Puteranya
Mitos penyebab manusia harus mati yang terakhir berasal dari cerita rakyat Pulau Andaman, Samudera Hindia. Diceritakan bahwa pria pertama yang meninggal dunia dalam ajaran leluhur mereka bernama Yaramurud, yang tinggal bersama ibu dan adiknya Toau.
Konon, suatu hari saat Yaramurud pulang berburu babi ia memberikan hasil buruan tersebut kepada sang ibu untuk mengolah dan memasaknya. Kemudian ia ingin melepaskan perlengkapannya dan mengambil pisau dari sarungnya, tapi tak sengaja ia menusuk dirinya sendiri dan disangka meninggal oleh ibunya.
0 komentar:
Posting Komentar