Jumat, 10 Mei 2019

Kisah ‘Racun dalam Pikiran’ Ini Akan Membuatmu Sadar Kalau Cinta Bisa Merubah Segalanya

Bandar Togel - Kisah ‘Racun dalam Pikiran’ Ini Akan Membuatmu Sadar Kalau Cinta Bisa Merubah Segalanya

Lotto03*>>Dikisahkan di suatu negeri yang jauh hiduplah seorang wanita yang mencintai pria pujaan hatinya. Mereka sudah berniat untuk menikah, tapi sebelumnya si wanita itu minta izin dulu kepada orang tua si pria. Hingga akhirnya orang tua dari kedua belah pihak merestui hubungan mereka.

Keduanya pun menikah dan kini sudah sah jadi suami istri. Kemudian si wanita itu tinggal bersama suaminya di rumah metuanya. Di sinilah dia mulai merasa tidak nyaman dengan keadaan di sekitar karena merasa diperbudak oleh mertuanya. Begitupun dengan si mertua yang menganggap menantunya adalah gangguan yang tidak bisa diandalkan.

Lama kelamaan si wanita semakin kesal saja sama mertuanya karena selalu menyuruh, memarahi dan mengomelinya setiap hari. Saking kesalnya, sempat terpintas dalam pikiran wanita itu untuk membunuh mertuanya.

Tapi jika ia membunuh mertuanya, maka suaminya akan menceraikannya. Lalu ia berpikir bagaimana caranya bisa membunuh mertuanya tanpa ketahuan.

Bisikan-bisikan kotor telah meracuni pikiran wanita itu hingga ia membulatkan tekad untuk menghabisi mertuanya.

Wanita itu pun mendapatkan sebuah ide untuk mengambil nyawa mertuanya tanpa diketahui siapapun, yaitu dengan memberinya racun. Kemudian ia pergi ke suatu tempat obat-obatan untuk membeli racun di sana. Kepada penjualnya, wanita itu meminta diberikan sebuah racun yang mematikan.

Kemudian si penjual bertanya, “Untuk apa kamu membeli racun ini?

Wanita itu terang-terangan menjawab, “Itu untuk membunuh mertuaku. Tapi aku tidak ingin ketahuan.”

Si penjual kembali lagi bertanya, “Kenapa kamu ingin menghabisi mertuamu sendiri?

Si wanita menjawab, “Karena aku kesal selalu dimarahi, diomeli dan disuruh-suruh mertuaku.”

“Oh jadi begitu yah! Baiklah kalau begitu, aku akan memberikan racun paling mematikan, racun ini akan menghabisi nyawa mertuamu dalam waktu 3 bulan,” jawab si penjual.
“Kenapa lama sekali harus 3 bulan?” tanya wanita itu.

“Bukankah kamu sudah bilang tadi ingin membunuh mertua tanpa ketahuan siapapun? Oleh karena itu, kamu harus memberikan kasih sayang kepada mertuamu selama 3 bulan itu, bersikaplah lemah lembut terhadapnya dan selalu berikan senyuman kepadanya.”

Kemudian si wanita menjawab, “Aku gak sudi harus memberikan kasih sayang kepada mertuaku. Aku hanya ingin membunuhnya.”

“Mau tak mau kamu harus memberikan kasih sayang pada mertuamu agar ketika ia meninggal tidak ada yang mencurigai kamu,” jawab si penjual.

Sambil merenung, wanita itu kemudian menyetujui saran si penjual racun. Tak lama kemudian, ia menyisipkan racun ke dalam makanan mertuanya. Sesuai saran si penjual racun, wanita itu kemudian mulai memberikan kasih sayang pada mertuanya dan bersikap lemah lembut terhadapnya.

Sifat si mertua masih saja sama, tapi wanita itu tetap sabar karena tak lama lagi mertuanya itu akan meninggal. Jadi ia tetap memberikan kasih sayang kepada mertuanya. Sang mertua merasa heran kenapa menantunya itu jadi berubah, hingga akhirnya si mertua tersentuh dan tak lagi mengomeli menantunya itu.

Sandiwara berubah jadi ketulusan.
Setelah dua bulan berlalu, kasih sayang si menantu yang tadinya cuma sandiwara berubah jadi ketulusan. Sekarang ia merasa bahagia dan nyaman bersama mertuanya. Keduanya jadi saling menyayangi satu sama lain. Keadaan rumah yang tadinya terasa seperti di neraka, sekarang berubah jadi seperti di surga.

Tiga bulan hampir habis, si wanita ingat racun yang akan membunuh mertuanya itu. Dia sekarang menyesal telah melakukan hal kotor itu. Dia jadi tidak ingin kehilangan mertuanya karena sekarang sudah sayang.

Si wanita itu pun langsung menemui kembali si penjual racun dan meminta agar diberikan obat penawar racunnya.

“Kenapa kamu tiba-tiba meminta penawar racunnya? Bukannya kamu ingin membunuh mertuamu?” tanya si penjual.

“Saya sadar, saya salah, kini kasih sayang yang awalnya pura-pura telah menjadi tulus. Dan saya sudah menyayangi mertua saya dengan sepenuh hati seperti orangtua saya sendiri. Saya tidak ingin kehilangan orang yang aku cintai, jadi tolong berikan penawar racunnya!” kata wanita itu sambil berlinang air mata.

Si penjual hanya membalasnya dengan senyuman. Si wanita heran kenapa ia tersenyum. “Kenapa Anda tersenyum?”

“Tenang, ramuan racun yang aku berikan itu sebenarnya bukan racun mematikan, melainkan sebuah obat herbal yang dapat menyehatkan tubuh,” jawab si penjual.

“Kenapa Anda membohongi saya dengan mengatakan kalau itu adalah racun?” tanya si wanita.

“Waktu itu, kamu hanya menuruti pikiran kamu yang sedang diracuni oleh sikap kamu sendiri. Kamu tidak pernah berpikir bahwa kasih sayang yang tulus bisa merubah semua itu. Karena itu aku membohongimu agar niat buruk kamu berubah jadi kasih sayang yang tulus,” jawab si penjual.

Mendengar perkataan si penjual racun, wanita itu menangis dan sadar akan kesalahannya sendiri. Waktu itu ia tidak pernah membalas keburukan mertuanya dengan kasih sayang. Yang ada dalam hatinya hanya rasa kesal dan bagaimana cara membalasnya.
Wanita itu sadar bahwa satu-satunya racun mematikan itu adalah racun dalam pikirannya sendiri. Racun itu bisa muncul dalam pikirannya karena hatinya dipenuhi dengan kebencian, dengki, dendam dan amarah terhadap mertuanya. Setelah dia berusaha memberikan kasih sayang yang tulus, racun itu pun hilang.

Dari kisah di atas, kita jadi menyadari bahwa cinta yang tulus dapat merubah segalanya. Kebencian hanya akan mencelakakanmu, sedangkan cinta yang tulus dapat membuatmu jadi orang yang lebih baik.

Oke Sahabat Lotto03 Lovers Jangan lupa bagikan & di Like  kisah ini ke teman-teman kalian yah!

0 komentar:

Posting Komentar